Indonesia Sapi Perah Barat

Posted: Desember 21, 2008 in berita
Tag:, , , , ,

Kekayaan alam Indonesia telah dieksploitasi besar-besaran oleh pihak asing, ujar Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)

Hidayatulah.com—Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Febrianti Abassuni menegaskan, Muslimah HTI menolak kapitalisme karena kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang identik dengan penjajahan.

Hal itu disampaikan Febrianti di Makassar, berkaitan dengan pelaksanaan Konferensi Muslimah Indonesia Timur yang berlangsung di Makassar, Selasa ini (16/12) dengan tema “Selamatkan Kekayaan Alam Indonesia Timur, Cegah Disintegerasi, Bangun Bangsa Besar Dengan Khilafah”.

“Kapitalisme memfasilitasi ketamakan kaum kapitalis untuk terus mengembangkan kekayaannya untuk pertumbuhan ekonomi. Besarnya sebuah negara kapitalis mengharuskan adanya negara lain yang menderita karena dihisap kekayaannya oleh negara kapitalis tersebut,” katanya.

Konferensi ini, lanjutnya merupakan satu dari rangkaian acara Konferensi Muslimah Nasional bertema Menuju Indonesia Besar, Kuat dan Terdepan Dalam Naungan Khilafah Islamiyah yang diselenggarakan di enam kota besar di Indonesia, yaitu DIY Yogyakarta, Medan, Banjarmasin, Surabaya, Ujung Pandang dan Bogor.

Febrianti mengatakan, saat ini Indonesia sedang menjadi “sapi perah” negara adidaya dan sekutunya.

“Indonesia punya kekayaan alam yang sangat melimpah, namun rakyatnya banyak yang masih hidup miskin,” katanya.

Kekayaan alam ini, terutama di wilayah Indonesia bagian timur telah dieksploitasi secara besar-besaran oleh pihak asing.

Akibatnya kemiskinan dan kesenjangan ekonomi karena pengelolaan sumber daya alam yang berorientasi pada kepentingan kapitalis yang melanda masyarakat di wilayah ini telah sampai pada taraf yang membahayakan integrasi Indonesia.

Febrianti menyatakan, tata kelola SDA kapitalistik selalu bercirikan akumulasi lahan, tumbuhnya industri raksasa yang padat modal, mengharuskan pasar bebas dan menciptakan kesenjangan pendapatan yang sangat besar antar unit ekonomi.

HTI menawarkan solusi bagi permasalahan ini dengan mengubah tata kelola SDA kapitalistik menjadi tata kelola SDA dengan syariah Islam. Tata kelola ini ditopang oleh sistem pemerintahan Khilafah dan sistem ekonomi Islam.

Para peserta konferensi ini akan mengikuti ceramah para intelektual Muslimah yang berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Papua dan diikuti juga kalangan akademisi, ormas, parpol dan masyarakat umum.

Komentar
  1. Usup Supriyadi berkata:

    jelas memang tujuan dari HTI itu bagus memang yaitu ingin mendirika khilafah, namun menurut hemat saya, lebih baik kita benahi dulu keadaan ummat saat ini agar membentu masyarakat islami, saya rasa setalh benar” terbentuknya masyarakat islami pasti otomatis khilafah dengan sendirinya akan berdiri, sebab jika sudah islami pasti tahu apa yang harus diperbuat! Sekarang ini, lihat kondisi ummat? jelas memang ekonomi islam ialah sebuah cara dan solusi namun SDM Islamnya sndiri apakah sudah siap. disinilah perlu adanya dakwah…

    mari berdakwah agar terbentuk masyarakat islami dimana nantinya dengan sendirinya khilafah akan berdiri. Insya Allah, wallahu a’lam. semoga rekan-rekan di HTI diberikan petunjuknya. amin

Tinggalkan komentar